KATA PENGANTAR
AssalamualaikumWr.
Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat-Nya, karena
atas izin-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul TRANSFER
BELAJAR ini dengan tepat waktu.
Tak lupa penulis ucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis mengharapkan kritik dan
saran agar menjadi koreksi dan peningkatan penulis dalam pembuatan makalah
selanjutnya.
WassalamualaikumWr.
Wb
Hormat
Kami,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Istilah Transfer belajar berarti pemindahan atau pengalihan
hasil belajar dari matapelajaran yang satu ke mata pelajaran yang lain atau
dari kehidupan sehari-hari diluar lingkungan sekolah. Adanya pemindahan atau
pengalihan ini menunjukkan bahwa ada hasil belajar yang bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam memahami materi pelajaran yang lain. Hasil
belajar yang diperoleh dan dapat dipindahkan tersebut, dapat berupa
pengetahuan,kemahiran intelektual, keterampilan motorik atau afektif
.Sehubungan dengan pentingnya transfer belajar maka guru dalam proses
pembelajaran harus membekali si belajar dengan kemampuan-kemampuan yang
nantinya akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Karena transfer belajar
penting bagi perkembangan ketrampilan anak maka penulis ingin mengambil judul
Transfer Belajar .
Istilah transfer belajar berasal dari bahasa inggris
“transfer of learning” yangberarti : pemindahan atau pengalihan hasil belajar
yang diperoleh dalam bidang studi yang satu ke bidang studi yang lain atau ke
kehidupan sehari-hari diluar lingkup pendidikan sekolah. Pemindahan atau
pengalihan ini menunjuk pada kenyataan, bahwa hasil belajar yang diperoleh,
digunakan di suatu bidang atau situasi diluar lingkup bidang studi dimana hasil
itu mula-mula diperoleh. Misalnya, hasil belajar bidang studi geografi,
digunakan dalam mempelajari bidang studi ekonomi; hasil belajar dicabang
olahraga main bola tangan, digunakan dalam belajar main basket; hasil belajar
dibidang fisika dan kimia, digunakan dalam mengatur kehidupan sehari-hari.
Hasil studi yang dipindahkan atau dialihkan itu dapat berupa pengetahuan
(informasi verbal), kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif,
ketrampilan motorik dan sikap. Berkat pemindahan dan pengalihan hasil belajar
itu, seseorang memperoleh keuntungan atau mengalami hambatan dalam mempelajari
sesuatu dibidang studi yang lain.
Transfer dalam belajar ada yang bersifat positif dan ada yang negatif. Transfer
belajar disebut positif jika pengalaman-pengalaman atau kecakapan-kecakapan
yang telah dipelajari dapat diterapkan untuk mempelajari situasi yang baru,
contoh ketampilan mengendarai sepeda motor, akan mempermudah belajar
mengendarai kendaraan bermotor roda empat. Atau dengan kata lain, respon yang
lama dapat memudahkan untuk menerima stimulus yang baru. Disebut transfer
negatif jika pengalaman atau kecakapan yang lama menghambat untuk menerima
pelajaran/kecakapan yang baru. Contoh ketrampilan mengemudikan kendaraan
bermotor dalam arus lalu lintas yang bergerak di sebelah kiri jalan, yang
diperoleh seseorang selama tinggal di indonesia, akan menimbulkan kesulitan
bagi orang itu bila ia dipindah ke salah satu negara eropa barat, yang arus
lalu lintasnya bergerak disebelah kanan jalan.
2. RUMUSAN MASALAH
Sehubungan dengan pentingnya transfer belajar maka guru
dalam proses pembelajaran harus membekali si belajar dengan kemampuan-kemampuan
yang nantinya akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya pelu
diciptakan kondisi yang memungkinkan transfer belajar positip dapat terjadi.
Apa saja harus diperhatikan seorang guru agar proses transfer belajar
berlangsung secara positif ?seorang guru perlu menciptakan kondisi yang
kondusif untuk terjadinya tansfer beberapa hal yang harus diperhatikan adalah
kemampuan si belajar.
Keefektifan / kelancaran atau kemudahan transfer banyak dipengaruhi oleh
kemampuan awal siswa atau pengetahuan yang lebih dahulu diketahui atau dikuasai.
Suatu transfer akan mudah terjadi bila siswa sudah memiliki kemampuan awal yang
berhubungan dengan materi tersebut. Oleh karenanya untuk memudahkan proses
transfer guru perlu mengetahui terlebih dahulu kemampuan awal siswa mengenai
materi yang akan diajarkan.
Kebermaknaan materi/bidang studi bagi si belajar
Transfer belajar akan terjadi dengan lancar bila siswa merasakan/mengetahui
kebermaknaan materi yang dipelajari bagi dirinya atau kehidupannya. Adanya
makna/arti terhadap materi yang dipelajari akan menjadi pendorong bagi siswa
untuk mempelajari materi tersebut. Kebermaknaan ini pun akan memperlancar
proses transfer.Cara Mengajar.
Transfer akan mudah terjadi bila penyajian materi dilakukan guru dengan menarik
dan menggunakan berbagai matode yang bervariasi sehingga menarik dan
meninggalkan kesan yang positif bagi siswa. Cara mengajar ini berhubungan
dengan kemampuan guru untuk mengkaitkan materi pelajaran dengan kondisi /
keadaan siswa yang dapat memotivasi siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.Dari
uraian diatas akan di bahas lebih lanjut pada bab selanjutnya tentang pengertian
transfer belajar, macam-macam transfer belajar, beberapa pandangan tentang
transfer belajar serta beberapa faktor yang mempengaruhi proses transfer
belajar dalam diri peserta didik.
3 TUJUAN
Dari makalah ini bertujuan agar
pembaca lebih paham tentang pengertian, macam-macam, pandangan dan faktor yang
mempengaruhi dari transfer belajar.
4 MANFAAT
Adanya makalah ini bermanfaat agar
guru lebih bisa menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan kondusif agar
tercipta transfer belajar yang positif agar dapat mencapai tujuan belajar yang
diinginkan.
BAB
II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Transfer Belajar
Istilah “transfer belajar” berasal dari bahasa Inggris “transfer of learning” dan
berarti ; pemindahan atau pengalihan hasil belajar yang diperoleh dalam bidang
studi yang satu ke bidang studi yang lain atau ke kehidupan
sehari-hari. Pemindahan atau pengalihan itu menunjuk pada kenyataan, bahwa
hasil belajar yang diperoleh,digunakan di suatu bidang studi atau situasi di
luar lingkup pendidikan. Pemindahan atau pengalihan itu menunjuk pada
kenyataan, bahwa hasil belajar yang diperoleh, digunakan di suatu bidang atau
situasi di luar lingkup bidang studi di mana hasil itu mula-mula diperoleh.
Kata “pemindahan ketrampilan” tidak berkonotasi hilangnya ketrampilan melakukan
sesuatu pada masa lalu karena diganti dengan ketrampilan baru pada masa
sekarang. Misalnya, hasil belajar di cabang olahraga main bola tangan,
digunakan dalam belajar main basket, dan lain-lain. Berkat
pemindahan atau pengalihan hasil belajar itu, seseorang memperoleh keuntungan
atau mengalami hambatan dalam Istilah
transfer belajar berasal dari bahasa inggris “transfer of learning” dan berarti
: pemindahan atau pengalihan hasil belajar yang diperoleh dalam bidang studi
yang satu ke bidang studi yang lain atau ke kehidupan sehari-hari diluar
lingkup pendidikan sekolah. Pemindahan atau pengalihan ini menunjuk pada
kenyataan, bahwa hasil belajar yang diperoleh, digunakan di suatau bidang atau
situasi diluar lingkup bidang studi dimana hasil itu mula-mula diperoleh.
Misalnya, hasil belajar bidang studi geografi, digunakan dalam mempelajari
bidang studi ekonomi; hasil belejardicabang olahraga main bola tangan,
digunakan dalam belajar main basket; hasil belajar dibidang fisika dan kimia,
digunakan dalam mengatur kehidupan sehari-hari. Hasil studi yang dipindahkan
atau dialihkan itu dapat berupa pengetahuan (informasi verbal), kemahiran
intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, ketrampilan motorik dan sikap.
Berkat pemindahan dan pengalihan hasil belajar itu, seseorang memperoleh
keuntungan atau mengalami hambatan dalam mempelajari sesuatu dibidang studi yang
lain.
Sehubungan dengan pentingnya transfer belajar maka guru dalam proses pembelajaran harus membekali si belajar dengan kemampuan-kemampuan yang nantinya akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya pelu diciptakan kondisi yang memungkinkan transfer belajar positip dapat terjadi.
mempelajari sesuatu di bidang studi yang lain atau dalam pengaturan kehidupan sehari-hari.
Sehubungan dengan pentingnya transfer belajar maka guru dalam proses pembelajaran harus membekali si belajar dengan kemampuan-kemampuan yang nantinya akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya pelu diciptakan kondisi yang memungkinkan transfer belajar positip dapat terjadi.
mempelajari sesuatu di bidang studi yang lain atau dalam pengaturan kehidupan sehari-hari.
2
Macam-macam Transfer belajar
1.
Transfer positif
Transfer yang
berefek lebih baik terhadap kegiatan belajar selanjutnya. Transfer positif
yakni belajar dalam situasi yang dapat membantu belajar dalam situasi-situasi
lain. “Memperoleh keuntungan’ berarti bahwa pemindahan atau pengalihan hasil
belajar itu berperanan positif, yaitu mempermudah dan menolong dalam menghadapi
tugas belajar yang lain dalam kurikulum di sekolah atau
dalam mengatur kehidupan sehari-hari, transfer
belajar demikian tersebut disebut “transfer positif”.
Transfer
positif, akan mudah terjadi pada diri seorang siswa apabila situasi belajarnya
dibuat sama atau mirip dengan situasi sehari-sehari yang akan ditempati siswa tersebut
kelak dalam mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilan yang telah dipelajari
di sekolah. Misalnya, siswa yang telah pandai membaca Al-Qur’an akan secara
otomatis mudah belajar Bahasa Arab, karena ada kesamaan elemen (sama-sama
bertulisan arab). Pengetahuan tentang letak geografis suatu daerah, akan sangat
membantu dalam memahami masalah perekonomian yang dihadapi oleh penghuni daerah
itu, ketrampilan mengendarai sepeda motor akan mempermudah belajar mengendarai
kendaraan roda empat.
2.
Transfer negatif
Transfer yang
berefek buruk terhadap kegiatan belajar selanjutnya. Transfer negatif dapat
dialami seorang siswa apabila ia belajar dalam situasi tertentu yang memiliki
pengaruh merusak
atau mengalami hambatan terhadap ketrampilan/pengetahuan yang
dipelajari. “Mengalami hambatan” berarti bahwa pemindahan atau
pengalihan hasil belajar itu berperanan negatif, yautu mempersukar dan
mempersulit dalam menghadapi tugas belajar yang lain dalam rangka kurikulum sekolah,
atau dalam mengatur kehidupan sehari-hari, transfer belajar yang demikian
disebut “transfer negatif”.
Menghadapi
kemungkinan terjadinya tranfer negatif itu, yang penting bagi guru adalah
menyadari dan sekaligus menghindari para siswanya dari situasi-situasi belajar
tertentu yang diduga keras berpengaruh negatif terhadap kegiatan belajar para
siswa tersebut pada masa yang akan datang.
Misalnya,
Ketrampilan mengemudi kendaraan bermotor dalam arus lalu lintas yang bergerak
disebelah kiri jalan, yang diperoleh seseorang selama tinggal di Indonesia,
akan menimbulkan kesulitan bagi orang itu bila pindah ke salah satu negara
Eropa Barat, yang arus lalu lintasnya bergerak di sebelah kanan
jalan.
pengetahaun akan semjumlah kata dalam bahasa Jerman, akan
menghambat dalam mempelajari dalam mengkomunikasikan pikiran dan perasaan
kepada orang lain selama bertahun-tahun sesudah tamat sekolah.
Individu yang sudah terbiasa mengetik dengan menggunakan dua jari, kalau
belajar mengetik dengan sepuluh jari akan lebih banyak mengalami kesukaran
daripada orang yang baru belajar mengetik. Artinya, ketrampilan yang
sebelumnya sudah dimiliki menjadi penghambat belajar ketrampilan lainnya.
3.
Transfer vertikal
Transfer yang
berefek baik terhadap kegiatan belajar/pengetahuan yang lebih tinggi. Transfer
vertikal (tegak lurus) dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila
pelajaran yang telah dipelajari dalam situasi tertentu membantu siswa tersebut
dalam menguasai pengetahuan/ketrampilan yang lebih tinggi atau rumit.
Misalnya,
seorang ssiwa SD yang telah menguasai psrinsip penjumlahan dan pengurangan pada
waktu duduk di kelas II akan mudah mempelajari perkalian pada waktu dia duduk
di kelas III.
4.
Transfer lateral
Transfer yang berefek baik terhadap
kegiatan belajar pengetahuan/ketrampilan yang sederajat. Tranfer lateral (ke
arah samping) dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila ia mampu
menggunakan materi yang telah dipelajarinya untuk mempelajari materi yang sama
kerumitannya dalam situasi-situasi yang lain. Dalam hal ini, perubahan waktu
dan tempat tidak mengurangi mutu hasil belajar siswa tersebut.
Misalnya,
seorang lulusan STM yang telah menguasai tehknologi “X” dari sekolahnya dapat
menjalankan mesin tersebut di tempat kerjanya. Di samping itu juga mampu
mengikuti pelatihan menggunakan tekhnologi mesin-mesin lainnya yang mengandung
elemen dan kerumitan kurang lebih sama dengan mesin “X” tadi.
3 Beberapa pandangan tentang transfer belajar
1. Teori disiplin formal
Pandangan ini bertitik tolak pada
pandangan aliran psikologis, daya tentang psike/kejiwaan manusia, psike itu
dipandang sebagai kumpulan dari sejumlah bagian / daya-daya yang berdiri
sendiri.Seperti daya berfikir, daya mengingat, daya kemauan, daya merasa, dan
lain-lain.
Menurut teori daya (formal disiplin) daya-daya jiwa yang ada pada manusia itu
dapat dilatih. Dan setelah berlatih dengan baik, daya-daya itu dapat digunakan
pula untuk pekerjaan yang lain yang menggunakan daya tersebut dengan demikian
terjdilah transfer belajar. Misalnya seorang anak yang semenjak kecil melatih
diri cara-cara melempar dengan tepat, mula-mula ia melempar-melempar dengan
batu, kemudian disekolah ia sering bermain kasti sehingga terlatih pula
melempar dengan bola. Menurut teori daya, anak yang telah melatih daya
melemparnya dengan baik, nantinya jika ia telah dewasa dan menjadi dewasa dapat
menjadi pelempar granat yang baik. Contoh lain murid-murid dilatih belajar
sejarah. Dengan mempelajari pelajaran sejarah tidak boleh tidak daya ingatannya
sering digunakan untuk mengingat-ingat bermacam-macam peristiwa, ingatan anak
itu makin terlatih dan makin baik terhadap pelajaran itu. Maka pendapat menurut
teori daya daya ingatan yang telah terlatih baik bagi pelajaran itu dapat
digunakan pula (ditransferkan) kepada pekerjaan lain.
Demikian, menurut teori daya pada tiap mata pelajaran disekolah pendidik perlu
melatih daya-daya itu (daya ingatan, berpikir, merasakan, dan sebagainya)
sehingga daya-daya yang sudah terlatih itu akan dapat digunakan dalam mata
pelajaran yang lain dan bagi pekerjaan pekerjaan lain diluar sekolah. Sekolah
yang menganut teori daya ini, sudah tentu mengutamakan terlatihnya semua
daya-daya jiwa anak, dari pada nilai atau kegunaan mata pelajaran.Berguna atau
tidaknya materi/isi mata pelajaran itu dalam praktek dikemudian hari, tidak
menjadi soal.Yang penting, apapun yang diajarkan asal dapat melatih daya-daya
jiwa adalah baik. Penganut teori daya beranggapan bahwa anak-anak yang pandai
di sekolah suadah tentu akan pandai pula dimasyarakat.
2. Teori elemen identik
Pandangan ini dipelopori oleh edwardthorndike, yang berpendapat bahwa transfer
belajar dari satu bidang studi kebidang studi yang lain atau idang studi
sekolah ke kehidupan sehari-hari, terjadi berdasarkan adanya unsur-unsur yang
sama dalam kedua bidang studi atau antara bidang studi di sekolah ke kehidupan
sehari-hari. Makin banyak unsur yang sama makin besar kemungkinan terjadi
tarnsferbelajar.Dengan kata lain terjadinya transfer belajar sangat tergantung
dari banyak sedikitnya kesamaan unsur-unsur. Misalnya antara bidang studi
aljabar dan ilmu ukur dll.
Mula-mula thorndike mengartikan “elemen identik” sebagai unsur yang
sungguh-sungguh sama (=identik) kemudian pengertian identik diartikan sebagai
“ada kesamaan, sejenis” perubahan pandangan ini membuat teorinya tentang
transfer belajar lebih mudah dapat diterima.
menurut teori ini hakekat transfer belajar adalah pengalihan dari penguasaan
suatu unsur tertentu pada bidang studi yang lain, makin banyak adanya
unsur-unsur yang sama akan semakin besar terjadinya transfer belajar positip.
4 Faktor-faktor
yang berperanan dalam transfer belajar yakni ;
1. Proses belajar
Proses belajar,
kesungguhan motivasi belajar, dan kadar konsentrasi terhadap terhadap
pelajaran. Siswa diharapkan bersungguh-sungguh dalam mengolah materi pelajaran,
dan ini juga tergantung dari motivasi belajar dan sejauhmana kadar
konsentrasinya. Maka, siswa yang kurang melibatkan diri dalam proses
belajar, kurang cermat dalam dalam persepsi dan kurang mendalam dalam mengolah
materi pelajaran, tidak diharapkan akan mengadakan transfer belaJar. Semua ini
berkaitan dengan tata cara belajar atau tekhnik-tekhnik studi, apakah efisien
dan efektif. Maka makin tata cara belajar itu, makin meningkat pula kemungkinan
siswa akan mengadakan transfer belajar.
2. Hasil belajar
Hasil studi yang dipindahkan atau
dialihkan itu dapat berupa pengetahuan (informasi verbal), kemahiran
intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, ketrampilan motorik dan sikap.Hasil
belajar yang lama dapat memudahkan untuk menerima stimulus yang baru. Jadi baik
atau tidaknya, sedikit atau banyaknya hasil belajar yang diperoleh sebelumnya
dapat mempengaruhi transfer belajar atau proses belajar selanjutnya.
3. Bahan/materi bidang-bidang studi
Bahan atau
materi dalam bidang studi, metode atau prosedur kerja yang diikuti dan sikap
dibutuhkan dalam bidang studi. Transfer
belajar mengendalikan adanya kesamaan, maka kesamaan antara daerah/bidang
studi atau antara bidang studi dan kehidupan sehari-hari itu, secara nyata
harus ada. Adanya kesamaan juga meliputi taraf intelegensi, minat, dan
perhatian.
4. Faktor-faktor
subyektifitas dipihak siswa
Faktor-faktor
subyektif siswa, antara lain taraf intelegensi (kemampuan belajar), minat,
motivasi dan perhatian.
Misalnya, Siswa yang memiliki motivasi intrinsik, yang
merasa senang dalam belajar di sekolah dan yang mampu mengolah dengan baik dan
secara mendalam, akan jauh lebih siap untuk mengadakan transfer belajar,
dibandingkan dengan siswa yang kurang bermotivasi, kurang berperasaan senang
dan kurang mampu mengolah dengan baik.
5. Sikap
dan usaha guru
Kesadaran dan
usaha dari guru untuk mendampingi siswa dalam mengadakan transfer
belajar. Sikap guru yang menyadari, bahwa tanggungjawab nya tidak hanya
terbatas paa bidang studi tertentu, tetapi juga mencakup usaha jujur untuk
membentuk kepribadian siswa secara kesluruhan, dalam perkembangan intelektual,
efektif (sikap) dan sosial.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Transfer belajar pemindahan atau pengalihan hasil belajar yang diperoleh dalam bidang studi yang satu ke bidang studi yang lain atau ke kehidupan sehari-hari diluar lingkup pendidikan sekolah.
2. Macam-macam Transfer Belajar
a. Transfer Belajar Positif
b. Transfer Belajar Negatif
c. Transfer Belajar Vertikal
d. Transfer Belajar Lateral
3. Ada tiga teori tentang trnsfer belajar
a. Teori disiplin formal
b. Teori elemen identik
c. Teori generalisasi
4. Faktor-faktor yang berperan dalam transfer belajar
a. Proses belajar
b. Hasil belajar
c. Bahan/materi bidang-bidang studi
d. Faktor-faktor subyektifitas dipihak siswa
e. Sikap dan usaha guru
3. Ada tiga teori tentang trnsfer belajar
a. Teori disiplin formal
b. Teori elemen identik
c. Teori generalisasi
4. Faktor-faktor yang berperan dalam transfer belajar
a. Proses belajar
b. Hasil belajar
c. Bahan/materi bidang-bidang studi
d. Faktor-faktor subyektifitas dipihak siswa
e. Sikap dan usaha guru
B. Saran
Begitu
pentingnya transfer belajar maka guru dalam proses pembelajaran harus membekali
si belajar dengan kemampuan-kemampuan yang nantinya akan bermanfaat ke bidang
studi lainnya atau dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Syah, Muhibbin.
2002. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran (Yogyakarta : Media Abadi,
2004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar