Senin, 06 Mei 2013

LAPORAN HASIL TES KRAEPLIN


LAPORAN
HASIL TES KRAEPLIN

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puja dan puji syukur tester panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga tester dapat menyelesaikan dan menyusun laporan ini dengan baik.
                Dalam laporan hasil Tes Kraeplin dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum BK Karir. Serta untuk dapat mengetahui apa, bagaimana, dan tujuan dari tes kraeplin.
Laporan ini terselesaikan tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.Oleh karena itu pada kesempatan ini tester mengucapkan terima kasih kepada:
Bapak Abdul Chamid,S.Pd. Kons selaku dosen pengampu mata kuliah Praktikum BK Karir.
Testee yang telah membantu terselesaikannya laporan ini.
Semua pihak luar yang telah membantu.
Tester menyadari masih banyak kekurangan di dalam laporan Tes Kraeplin ini. Oleh karena itu, tester mengharapkan kritik dan saran dari dosen pengampu yang bersifat untuk memperbaiki dalam menyusun laporan-laporan selanjutnya. Mudah-mudahan laporan ini berguna dan bermanfaat bagi tester dan semua pembaca yang budiman.
Wa’alaikumussalam Wr. Wb

                                                                                                Pemalang,03 Januari 2012

BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Dapat dimengerti bahwa karir seseoarang selalu berubah-ubah, karena terpengaruh terhadap lingkungan, lingkungan keluarga, atau lingkungan sekitarnya. Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi karir adalah orang yang paling terdekat. Dan dengan adannya tes kraeplin ini tes ter bisa mengetahui arah karir tes tee. Dan tes ter bisa mengukur tingkat stabilitas dari tingkat ke tingkat tes tee tesebut. Di dalam kehidupan pasti ada ke inginan yang kuat, yang harus selalu di lakukan dan di ciptakan.



Tujuan Penulis
Mengetahui pengertian Tes Kraeplin dan Instrumen Tes
Mengetahui Arah Karir Tes Tee
Mengukur tingkat stabilitas dari tingkat ke tingkat tes tee

Rumusan Masalah
Bagaimana kondisi fisik tes tee dalam ketahanan kerja, ketelitian, kecepatan, kestabilan, dalam ber karir?
Bagaimana hasil tes tee setelah di beri tes kraeplin?









BAB II
INSTRUMEN TES
A. Instrumen Tes
Teknik tes merupakan suatu kenyataan bahwa manusia dalam hidupnya berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya. Tidak ada dua individu yang persisi sama, baik dari segi fisik maupun segi psikisnya.

Dengan adanya perbedaan individu itu, maka perlu diciptakan alat untuk mendiagnosis atau mengukur keadaan individu, dan alat pengukur itulah yang lazim disebut tes. Dengan alat pengukur itulah yang berupa tes tersebut, maka orang akan berhasil mengetahui adanya perbedaan antar individu. Karena adanya aspek psikis yang berbeda-beda yang dapat membedakan individu yang satu dengan individu yang lain, maka kemudian timbul pula bermacam-macam tes.

1.  Pengertian Tes
Secara harfiah, kata “tes” berasal dari bahasa Perancis Kuno : testum dengan arti :”piring untuk menyisihkan logam-logam mulia, dalam bahasa Inggris ditulis dengan test yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan “tes”,”ujian”,atau”percobaan”. Testing berarti saat dilaksanakannya atau peristiwa berlangsungnya pengukuran dan penilaian. Tester adalah orang yang melaksanakan tes atau pembuat tes. Testee adalah pihak yang dikenai tes (peserta tes).

Dari segi istilah, menurut  Anne Anastasi dalam karya tulisnya berjudul Psychological Testing, yang dimaksud dengan tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang obyektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta dapat betul-betul digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu.

Dalam dunia evaluasi pendidikan, yang dimaksud dengan tes adalah cara atau prosedur dalam pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas/baik berupa pertanyaan-pertanyaan (yang harus dijawab), atau perintah-perintah oleh testee, sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee, nilai mana dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya, atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu.


2.  Persyaratan Tes
Tes diusahakan mengikuti aturan tentang suasana, cara, dan prosedur yang telah ditentukan namun tes itu sendiri mengandung kelemahan-kelemahan.
                   Adakalanya tes (secara psikologis terpaksa) menyinggung pribadi seseorang
                   Tes menimbulkan kecemasan sehingga mempengaruhi hasil belajar
                   Tes mengategorikan siswa secara tetap
                   Tes tidak mendukung kecemerlangan dan daya kreasi siswa
                   Tes hanya mengukur aspekk tingkah laku yang sangat terbatas

3.  Klasifikasi Tes
Tes dapat diklasifikasikan atas :
•   Bagaimana ia diadministrasikan (tes individual atau kelompok)
•   Bagaimana ia di skor (tes objektif atau tes subjektif)
•  Respon apa yang ditekankan (kemampuan atau kecepatan)
•  Tipe respon yang bagaimana yang harus dikerjakan subjek (tes unjuk kerja atau tes kertas dan pensil )
•  Apa yang akan diukur (tes sampel atau tes sign)
•  Hakikat dari kelompok yang akan diperbandingkan ( tes buatan guru atau tes baku)

4. Ciri-ciri Tes
1.Validitas
2. Reliabilitas
3. Objektifitas
4.  Praktis
5.  Ekonomis

5.  Penggolongan Tes
Berdasarkan fungsi
  Tes seleksi
Tes seleksi sering dikenal dengan istilah “ujian saringan” atau “ujian masuk”. Tes ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon siswa baru, dimana hasil tes digunakan untuk memilih calon peserta didik yang tergolong paling baik dari sekian banyak calon yang mengikuti tes.
Sebagai tindak lanjut dari hasil tes seleksi, maka para calon yang dipandang memenuhi batas persyaratan minimal yang telah ditentukan dinyatakan sebagai peserta tes yang lulus dan dapat diterima sebagai siswa baru, dinyatakan tidak lulus dan karenanya tidak dapat diterima sebagai siswa baru.

                  Tes awal
Tes awal sering dikenal dengan istilah pre-test. Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh para peserta didik. Jadi tes awal adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik. Karena itu maka butir-butir soalnya dibuat yang mudah-mudah.

Setelah tes awal berakhir, maka sebagai tindak lanjutnya adalah :
Jika dalam tes awal itu semua materi yang ditanyakandalam tes sudah dikuasai dengan baik oleh peserta didik, maka materi yang telah ditanyakan dalam tes awal itu tidak diajarkan lagi.

Jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian saja, maka yang diajarkan adalah materi pelajaran yang belum cukup dipahami oleh para peserta didik tersebut.

  Tes akhir
Tes akhir sering dikenal dengan istilah post-test. Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh para peserta didik.

  Tes diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang dilaksanakan untuk menentukan secara tepat. Jenis kesukaran yang dihadapi oleh para peserta didik dalam suatu pelajaran tertentu. Dengan diketahuinya jenis-jenis kesukaran yang dihadapi oleh para peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu. Dengan diketahuinya jenis-jenis kesukaran yang dihadapi oleh peserta didik itu maka lebih lanjut akan dapat dicarikan upaya berupa pengobatan yang tepat. Tes diagnostik juga bertujuan ingin menemukan jawab atas pertanyaan “apakah peserta didik sudah dapat menguasai pengetahuan yang merupakan dasar atau landasan untuk dapat menerima pengetahuan selanjutnya?”.
Materi yang ditanyakan dalam tes diagnostik pada umumnya ditekankan pada bahan-bahan tertentu yang biasanya atau menurut pengalaman sulit dipahami siswa. Tes jenis ini dapat dilaksanakan secara lisan, tertulis, perbuatan atau kombinasi dari ketiganya.

                  Tes formatif
Tes formatif adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik “telah terbentuk” setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Tes formatif ini biasanya dilaksanakan di tengah-tengah perjalanan program pengajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan pelajaran atau subpokok bahasan berakhir atau dapat diselesaikan. Di sekolah-sekolah tes formatif ini biasa dikenal dengan istilah “ulangan harian”.

Tindak lanjut yang perlu dilakukan setelah diketahuinya hasil tes formatif adalah :
a)         Jika materi yang diteskan itu telah dikuasai dengan baik, maka pembelajaran dilanjutkan dengan pokok bahasan yang baru.
b)        Jika ada bagian-bagian yang belum dikuasai, maka sebelum dilanjutkan dengan pokok bahasan baru, terlebih dahulu diulangi atau dijelaskan lagi bagian-bagian yang belum dikuasai oleh peserta didik.

                  Tes sumatif
Tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan. Tes sumatif dilaksanakan secara tertulis, agar semua siswa memperoleh soal yang sama. Butir-butir soal yang dikemukakan dalam tes sumatif ini pada umumnya juga lebih sulit  atau lebih berat  daripada butir-butir soal tes formatif. Yang menjadi tujuan utama tes sumatif adalah untuk menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan peserta didik setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.

 Berdasarkan Aspek Psikis
  Tes intelegensi, yakni tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap atau mengetahui tingkat kecerdasan seseorang.
  Tes kemampuan, yakni tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap kemampuan dasar atau bakat khusus yang dimiliki oleh testee.
  Tes sikap, yakni salah satu jenis tes yang dipergunakan untuk mengungkap predisposisi atau kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu respon tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa individu-individu maupun obyek-obyek tertentu.
                  Tes kepribadian, yakni tes yang dilaksanakan dengan tujuan mengungkap ciri-ciri khas dari seseorang yang banyak sedikitnya bersifat lahiriah.
  Tes hasil belajar, yang juga sering dikenal dengan istilah tes pencapaian, yakni tes yang biasa digunakan untuk mengungkap tingkat pencapaian atau prestasi belajar.

                                III. Penggolongan Lain – Lain
                  Dari Segi Yang Mengikuti Tes
                  Tes individual
Yaitu tes dimana tester hanya berhadapan dengan satu orang testee saja.
                  Tes kelompok
Yaitu tes dimana tester berhadapan dengan lebih dari satu orang testee.

                  Dari segi waktu
                  Power tes yakni tes dimana waktu yang disediakan buat testee untuk menyelesaikan tes tersebut tidak dibatasi.
                  Speed tes yaitu tes dimana waktu  yang disediakan buat testee untuk menyelesaikan tes tersebut dibatasi.

                  Dari segi responnya
                  Verbal tes , yakni suatu tes yang menghendaki respon yang tertuang dalam bentuk ungkapan kata-kata atau kalimat, baik secara lisan maupun secara tertulis.
                  Non verbal tes, yakni tes yang menghendaki respon dari testee bukan berupa ungkapan kata-kata atau kalimat, melainkan berupa tindakan atau tingkah laku, jadi respon yang dikehendaki muncul dari testee adalah berupa perbuatan atau gerakan-gerakan tertentu.

               
                  Dari cara mengajukan tanya – jawab
                  Tes tertulis yakni jenis tes dimana tester  dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau soalnya dilakukan secara tertulis dan testee memberikan jawabannya juga secara tertulis.
                  Tes lisan yakni tes dimana didalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau soalnya dilakukan secara lisan dan testee memberikan jawabannya secara lisan pula.

6.  Fungsi Tes
1)        Fungsi Untuk Kelas
a.         Mengadakan diagnosis terhadap kesulitan belajar siswa
b.        Mengevaluasi celah antara bakat dengan pencapaian
c.         Menaikkan tingkat prestasi
d.        Mengelompokkan siswa dalam kelas pada waktu metode kelompok
e.         Merencanakan kegiatan proses belajar mengajar untuk siswa secara perorangan
f.         Menetukan siswa mana yang memerlukan bimbingan khusus
g.        Menentukan tingkat pencapaian untuk setiap anak

2)        Fungsi Untuk Bimbingan
a.         Menentukan arah pembicaraan dengan orang tua tentang anak mereka
b.        Membantu siswa dalam menentukan pilihan
c.         Membantu siswa mencapai tujuan pendidikan dan jurusan
d.        Memberi kesempatan kepada pembimbing, guru, dan orang tua dalam memahami kesulitan anak.

3)        Fungsi Untuk Adminitrasi
a.         Memberi petunjuk dalam mengelompokkan siswa
b.        Penempatan siswa baru
c.         Membantu siswa memilih kelompok
d.        Menilai kurikulum
e.         Memperluas hubungan masyarakat
f.         Menyediakan informasi untuk badan-badan lain

7.  Bentuk-bentuk Tes

                                1)        Tes Subjektif
Pada umunya berbentuk esai (uraian). Tes bentuk esai adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata.
Kebaikan tes subjektif :

Mudah disiapkan dan disusun
Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan
Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus
Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya denga gaya bahasa dan cara sendiri
Dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu masalah yang diteskan
Kelemahan tes subjektif :

Kadar validitas dan realibilitasnya rendah karena sukar diketahui segi-segi mana dari siswa yang betul-betul telah dikuasai
Kurang representative dalam hal mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang akan dites karena soalnya hanya beberapa buah saja
Kurang representative dalam hal mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang akan dites karena soalnya hanya beberapa buah saja
Cara pemeriksaannya banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur subjektif
Pemeriksaannya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual
Waktu untuk mengoreksinya lama dan dapat diwakilkan kepada orang lain.

2)        Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Hal ini memang dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esai.
Kebaikan tes objektif :
Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, lebih representative mewakili isi yang luas
Lebih mudah dan cepat cara pemeriksaannya
Pemeriksaannya dapat diserahkan kepada orang lain
dalam pemeriksaannya tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi.
Kelemahan tes objektif:

Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit daripada esai karena soalnya banyak dan harus teliti untuk menghindari kelemahan-kelemahan yang lain
Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenal kembali saja, dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi
Banyak kesempatan untuk main untung-untungan
“Kerja sama” antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka.

8.  Macam-macam Tes
a. Tes benar-salah (true-false)
b. Tes pilihan ganda (multiple choice test)
c. Menjodohkan (matching test)
d. Tes isian (completion test)




B. Pengertian Tes Kraeplin
Tes Kraeplin adalah suatu tes yang bertujuan untuk mengetahui tingkat ketelitian anda,tingkat ketahanan kerja anda,tingkat kecepatan kerja anda, serta tingkat kestabilan anda di dalam bekerja.
                Tes Kraeplin ini bentuk tes yang berisi berbagai tahap penyelesaian kombinasi bilangan yang intinya akan menilai aspek disesuaikan dengan kebutuhan pengada tes atau rekruiter
C. Tujuan Tes Kraeplin
                Tujuan Tes Kraeplin yaitu untuk mengukur karakter seseorang pada beberapa aspek tertentu yaitu :
Aspek Keuletan (daya tahan)
Pada tes ini akan di uji seberapa ulet seseorang menyelesaikan masalah rumit dan ambigu, dalam tempo yang terbatas, dan bagaimana tingkat kestabilannya.
Aspek Kemauan atau kehendak individu
Tes ini akan mengukur kemauan dan motivasi seseorang saat mengerjakan hal-hal yang pelik yang biasanya khusus untuk tes ini diilustrasikan dalam bentuk angka-angka dan pola perhitungan bilangan, baik operasi bilangan dasar, middle, sampai advance.
Aspek Emosi
Tes ini mengukur kemampuan seseorang dalam merendam dan mengendalikan diri pada sat sedang di press dengan pekerjaan pada fass dan tahap yang cukup pelik.
Aspek Penyesuaian Diri
Tes ini bisa di gunakan untuk mengukur kecepatan seseorang dalam menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan sesuatu yang mungkin benar-benar baru.
Aspek Stabilitas Diri
Mengukur tingkat kestabilan dari tingkat ke tingkat tes, karena tes kraeplin memiliki beberapa map dan jenis, biasanya dalam beberapa tahap tes.

D. Pengertian BK Karir
Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.

. Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan / karir yang dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11)

. Menurut Herr bimbingan karir adalah  suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:113).

. Menurut Hatari (1983, dalam Sukardi 1992), bimbingan vakasional/ jabatan adalah pelayanan yang berpusat pada pemberian informasi kepada konseli. Hal yag diutamakan dalam pelayanan ini adalah penyeberluasan informasi jabatan dan pasar kerja. Istilah bimbingan karir mengandung konsep yang lebih luas. Bila bimbingan jabatan menekankan pada keputusan yang sangat menentukan pekerjaan tertentu, bimbingan karir menitikberatkan kepada perencanaan kehidpan seseorang dengan mempertimbangkan keadaan diri dan lingkungannya agar individu memperoleh peranan ositif yang layak dilaksanakan dalam masyarakat.
. Bimbingan karir juga merupakan suatu proses membentuk seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja itu untuk akhirnya dapat memilih bidang pekerjaan, memasukinya da membina karir dalam bidang tersebut (Natawidjaja, 1991)

. Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bidang bimbingan dalam Bimbingan dan Konseling. Para siswa memperoleh informasi mengenai karir dari Guru Pembimbing melalui layanan Bimbingan Karir. Secara umum tujuan bimbingan karir di sekolah adalah untuk membantu siswa memiliki keterampilan dalam mengambil keputusan mengenai karir dimasa depan (Kasim, 2001).

. Definisi dari The National Guidance Association, diadopsi dari Super (1951), adalah “proses membantu seseorang mengembangkan menerima gambaran diri yang terintegrasi dan adekuat dan peranannya dalam dunia kerja, mengetes konsepnya dalam realitas, dengan kepuasan bagi dirinya dan keuntungan bagi masyarakat” (Sears, 1982).

. Bimbingan karir adalah bantuan layanan yang diberikan kepada individu-individu untuk memilih, menyiapkan, menyesuaikan dan menetapkan dirinya dalam pekerjaan yang sesuai serta memperoleh kebahagiaan daripadanya (Dewa Ketut Sukardi 1987:22).

. Menurut Mohamad Surya, bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbinganyang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir, untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya antara kemampuan dengan
lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya.

. Menurut Gibson & Mitchell, Bimbingan Karir sebagai proses perkembangan yang berkelanjutan yang membantu individu-individu dalam rangka persiapan karir hidupnya melalui intervensi kurikulum secara aktif yang memungkinkan mereka bisa membuat perencnaan karir, pembuatan keputusaan, menguasai perkembangan keterampilan, informasi karir dan pemahaman diri.
. Menurut Munandir, Bimbingan Karir adalah kegiatan dan layanan bantuan kepada para peserta didik dengan tujuan agar mereka memperoleh pemahaman dunia kerja dan akhirnya mampu menentukan pilihan kerja dan menyusun perencanaan karir.

Dari pengertian diatas yang di uraikan oleh Para Ahli BK Karir dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir merupakan suatu proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya itu sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.



E. Perbedaan Karir, Pekerjaan, Dan Profesi/Jabatan
1.  KARIR
Karir merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan status kepegawaian seseorang dalam suatu organisasi sesuai dengan jalur karir yang telah ditetapkan organisasi. karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang dipegang selama masa kerja seseorang. Karir menunjukkan perkembangan para karyawan secara individual dalam suatu jenjang atau kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerjanya dalam suatu organisasi. Karier merupakan suatu arah umum yang dipilih oleh seseorang untuk mengejar keseluruhan kehidupan kerjanya (Mondy dan Noe, 1996). karir mempunyai 3 (tiga) pengertian karir yang berbeda, yaitu:
Karir sebagai suatu rangkaian promosi jabatan atau mutasi ke jabatan yang lebih tinggi dalam jenjang hirarki yang dialami oleh seorang tenaga kerja selama masa kerjanya.
Karir sebagai suatu penunjuk pekerjaan yang memiliki gambaran atau pola pengembanganyangjelasdansistematis.
Karir sebagai suatu sejarah kedudukan seseorang, suatu rangkaianØ pekerjaan atau posisi yang pernah dipegang seseoranga selama masa kerjanya. Oleh karena itu, pengertian yang terakhir ini sangat luas dan umum, karena setiap orang pasti mempunyai sejarah pekerjaan yang berarti setiap orang pasti mempunyai karir. 
PEKERJAAN
Pekerjaan adalah barang apa yang dilakukan (diperbuat, dikerjakan, dsb), pencaharian, yang dijadikan pokok penghidupan, sesuatu yang dilakukan untuk mendapat nafkah.
PROFESI
Profesi, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian yaitu:
1.    Mengandalkan suatu keterampilan/keahlian khusus
2.    Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan/kegiatan utama
3.    Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
JABATAN
 Kedudukan yang menetapkan tugas, wewenang,hak dan tanggung jawab yang melekat pada seorang pekerja dalam suatu satuan organisasi.



F. Arah Karir
Setiap melangkah pasti memiliki arah pilihan, seperti Menurut Sukardi (1993:5), “pilihan setiap jabatan adalah suatu tindakan ekspresi yang memantulkan motivasi, pengetahuan, kepribadian dan kemampuan seseorang”. Konsep perkembangan dan pemilihan pekerjaan atau karir Menurut Ginzberg dikelompokkan dalam Tiga unsur yaitu Proses (bahwa pilihan pekerjaan itu merupakan suatu proses), Irreversibilitas (bahwa pilihan pekerjaan itu tidak bisa di rubah atau di balik), Kompromi (bahwa pilihan pekerjaan itu merupakan kompromi antara faktor-faktor yang main yaitu mianat, kemampuan, dan nilai), dan Optimasi yang merupakan teori (individu yang mencari kecocokan kerja). Dan subjek harus memiliki bakat, minat, dan lain-lain. Tapi tekadang bakat dan Minatpun biasanya tersembunyi. Karena disetiap individu memiliki kecenderungan seperti malu (tidak percaya diri), dan takut.
Nama :Slamet Sukirman
Subjek dalam Stabilan sedang.
Pekerjaan :Subjek lebih suka pekerjaan yang terbuka, seperti menjual jasa.
Ketahanan :Subjek tidak tahan duduk lama dengan sambil berhitung.
Ketahanan Pekerjaan :Subjek sangatlah suka pekerjaan yang berhubungan jasa atau terbuka. Karena subjek lebih tahan dengan pekerjaan tersebut.

Nama :Aris Prasetyo
Subjek dalam Stabilan sedang.
Pekerjaan :Subjek lebih suka pekerjaan yang terbuka, seperti menjual jasa, usaha dagang, dan hampir mirip dengan subjek diatas (slamet).
Ketahanan :Subjek tidak tahan bila dikasih peraturan yang ketat atau yang menyangkut kebatinan subjek tersebut.
Ketahanan Pekerjaan :Subjek lebih tahan dengan pekerjaan dagang dan pertanian.

Nama :Irpan Zaenal Aripin
Subjek dalam Stabilan sangatlah Normal.
Pekerjaan :Subjek sangat pantas menjadi Guru Matematika karena subjek sangatlah cepat dalam mengerjakan soal Tes Kraeplin.
Ketahanan :Subjek lebih tahan dengan layaknya Guru Matematika, karena subjek termotivasi dengan Guru dan Dosennya.
Ketahan Pekerjaan :Subjek lebih tahan dengan pekerjaan yang sibuk. Karena subjek lebih nyaman dengan pekerjaan yang sesuai dengan Progdinya(PMTK)
BAB III
LAPORAN

A. Pelaksanaan Tes Kraeplin
Pada pelaksanaan Tes Kraeplin yang saya lakukan, yaitu pada tanggal    26 Desember 2012 dan bertempat di Universitas Pancasakti Tegal pada pukul 14.00 WIB sampai dengan selesai.

B.  Jumlah Testee
                Dalam pelaksanaan Tes Kraeplin yang telah tester lakukan, jumlah testee yang mengikuti tes ada 3 orang, 1 Mahasiswa satu kelas, 2 Mahasiswa ( 1 Progdi PPKN, 2 Progdi PMTK). Semuanya terdiri dari mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal.
C. Identitas Tes Tee
Identitas testee yang saya ketahui dari pelaksanaan Tes Kraeplin ini adalah sebagai berikut :

Nama                                    : Slamet Sukirman
Alamat                                  : Tegal, Slawi
Sekolah                                : Universitas Pencasakti Tegal
Program Studi                   : Bimbingan Dan Konseling / III D

Nama                                    : Aris Prasetyo
Alamat                                  : Petarukan, Pemalang
Sekolah                                : Universitas Pancasakti Tegal
Program Studi                   : PPKN / VII C

Nama                                    : Irpan Zaenal Aripin
Alamat                                  : Suradadi, Tegal
Sekolah                                : Universitas Pancasakti Tegal
Program Studi                   : PMTK / V A




D. Hasil Analisis Tes Kraeplin
                1. Slamet Sukirman
                                Salah (S) = 50
                                Nilai Tertinggi     = 17,      Deret Tertinggi-Deret Rendah= 17-6
                                Nilai Rendah       =   6                                                                         = 11
                                Jumlah deret : 50 = 190: 50
                                                                     = 3,8 ( jumlah dari masing-masing deret).
Saran karir :
Subjek sangat pantas bekerja di Pertanian dan mencari motifasi yang mudah di kerjakan, di tliti, dan mudah di dapat secara cepat.
Pada Aspek Kecepatan, Subjek mendapatkan poin 3,8 (lemot atau lelet)
Di dalam Aspek Ketelitian Kerja, Subjek mendapatkan poin 50 (ta’terhingga). Dan Subjek sangat tidak teliti dalam melakukan Tes Kraeplin.
Dalam Kejegan Kerja, Subjek mendapatkan poin 50 (sedang).

2. Aris Prasetyo
                                Salah (S) = 10
                                Nilai Tertinggi      = 19,     Deret Tertinggi-Deret Rendah= 19-7
                                Nilai Rendah        = 7                                                                                         = 12
                                Jumlah deret : 50  = 537:50
                                                                      = 10,74 ( jumlah dari masing-masing deret).
Saran Karir :
Subjek sangat bagus bila membuka lahan pertanian, UD (usaha dagang), dan usaha kredit. Karena:
Dalam Apek Kecepatan, Subjek mendapatkan poin 10,74 (lemot atau lelet).
Dalam Aspek Ketelitian Kerja, Subjek mendapatkan poin 75 (sedang atau biasa).
Di Aspek Keajegan Kerja, Subjek mendapatkan 50 (sedang).


3.Irpan Zaenal Aripin
Salah (S) = 0 (Tidak Ada)
                                Nilai Tertinggi     = 28,      Deret Tertinggi-Deret Rendah= 28-13
                                Nilai Rendah       = 13                                                                                        = 15
                                Jumlah deret : 50 = 909 : 50
                                                                     = 18,18 ( jumlah dari masing-masing deret).
Saran Karir :
Subjek sangatlah pantas menjadi Guru Matematika, dan Subjek sangat pantas lagi bila menjadi pegawai Bank. Karena:
Subjek di aspek kecepatan, Subjek mendapatkan poin 18,18, maka dari itu Subjek di kata gorikan sangat cepat.
Pada Aspek Ketelitian Kerja, Subjek sangatlah teliti dalam melakukan ketelitian kerjanya. Seperti kemarin, Subjek mengerjakan Tes Kraeplin sangat teliti tidak ada keraguan dan Subjek mendapatkan poin 99 (sangat teliti).
Dalam Keajegan Kerja, Subjek mendapatkan poin 90 (sangat cepat).













BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
                Laporan ini merupakan hasil tugas tester dalam melaksanakan Tes Kraeplin yang dilakukan di kampus Universitas Pancasakti Tegal.    Berdasarkan data-data yang telah tester peroleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Tes Kraeplin merupakan tes untuk mengetahui tingkat ketelitian,tingkat ketahanan,tingkat kecepatan, dan tingkat kestabilan seseorang di dalam bekerja.
Tes Kraeplin bertujuan untuk memberikan motifasi kepada Testee.
Kegiatan Tes Kraeplin ini semata-mata untuk dapat mengetahui dan mengembangkan kemampuan Testee di dalam bekerja.
B. Saran               
Setelah menyusun laporan hasil Tes Kraeplin  ini, tester memiliki beberapa saran-saran antara lain :
Perlu adanya pelatihan tes guna untuk mengetahui tata cara Tes Kraeplin.
Tingkatkan kemampuan testee dalam pelaksaan Tes Kraeplin, yaitu dengan sering melakukan latihan menghitung, agar testee dapat cepat memahami tes kraeplin yang telah dilakukan.
Bagi testee untuk lebih teliti,konsentrasi dalam mengerjakan sesuatu.

C. Daftar Pustaka










Tidak ada komentar:

Posting Komentar